Kayu Bengkirai hadir dalam berbagai warna, mulai dari kuning keemasan hingga cokelat. Di luar negeri, kayu asal Kalimantan ini dikenal sebagai Yellow Balau dalam bahasa Inggris. Dengan karakteristik keras dan daya tahan yang tinggi, kayu bengkirai memiliki nilai jual yang cukup tinggi serta menantang untuk dipotong dan diolah. Namun, dengan bantuan teknologi modern, hasil akhirnya berupa permukaan yang halus dan tahan lama, menjadikannya pilihan ideal untuk proyek konstruksi yang membutuhkan material berkualitas tinggi dan awet.
Bagaimana Asal Yellow Balaw?
Yellow balau atau Kayu bengkirai adalah jenis kayu yang berasal dari pohon Genus Shorea spp. Genus Shorea spp adalah kelompok pohon anggota suku Dipterocarpaceae yang terdapat di wilayah Asia Tenggara, termasuk di Indonesia khususnya Pulau Kalimantan. Dipterocarpaceae adalah keluarga tumbuhan berbunga yang terdiri dari sekitar 500 spesies dan hampir seluruhnya tumbuh di kawasan tropis Asia.
Genus Shorea spp. sendiri memiliki sekitar 196 spesies dan biasanya tumbuh di kawasan hutan hujan tropis. Kayu-kayu dari genus ini memiliki sifat fisik yang sangat baik dan kuat, seperti daya tahan yang tinggi terhadap cuaca dan serangga, serta kekakuan yang baik.
Selain itu, genus Shorea juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi, karena beberapa spesiesnya menghasilkan bahan olahan seperti damar dan minyak.
Bengkirai masuk ke kategori kayu kelas berapa?
Kayu bengkirai tergolong kelas 1 karena memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap rayap, jamur, dan kondisi cuaca. Namun, di antara jenis kayu yang tumbuh di Pulau Kalimantan, kayu yang juga dikenal sebagai “yellow balau” ini berada di posisi kedua setelah kayu ulin dalam hal kekerasan dan daya tahan.
Seperti apa serat dan warna kayu bengkirai?
Kayu bengkirai memiliki warna yang bervariasi dari kuning keemasan hingga mendekati cokelat. Teksturnya terasa kasar saat diraba (lihat gambar di bawah). Namun, setelah melalui proses pengolahan dan penghalusan, permukaan kayu menjadi halus, dan serat kasarnya berubah menjadi tampilan yang elegan.

Apakah kayu bengkirai memiliki ketahanan terhadap air dan rayap?
Kayu yang dikenal sebagai yellow balau ini memiliki ketahanan tinggi terhadap air, serta mampu bertahan dalam cuaca panas maupun dingin. Dengan daya tahannya terhadap perubahan cuaca, baik di musim kemarau maupun hujan, kayu bengkirai menjadi pilihan ideal untuk berbagai kebutuhan konstruksi bangunan.
Selain itu, kayu keras asal Kalimantan ini juga memiliki ketahanan alami terhadap serangan rayap, sehingga sangat cocok digunakan di daerah dengan risiko tinggi terhadap hama tersebut.
Apa saja kekurangan pada kayu bengkirai?
Kayu ini memiliki sedikit kekurangan karena daya tahan dan kekuatannya yang luar biasa di berbagai kondisi. Namun, jika permukaannya tidak dihaluskan, seratnya yang kasar dapat terasa kurang nyaman dan perlu diwaspadai saat digunakan.
Mengapa kayu bengkirai banyak diminati banyak orang?
Sebagai kayu yang tergolong dalam kelas satu, tidak mengherankan jika banyak orang tertarik untuk menggunakannya dalam berbagai proyek.
Kayu bengkirai bisa digunakan untuk apa saja?
Dengan tekstur yang keras dan daya tahan yang tinggi, kayu asal Kalimantan ini sering dimanfaatkan dalam berbagai proyek konstruksi, seperti:
>. Kerangka atap
>. Kerangka plafon
>. Kusen, pintu, dan jendela
>. Bantalan rel kereta
>. Bahan pembuatan kapal kayu
>. Lantai decking
Memilih material dengan ketahanan tinggi jauh lebih menguntungkan dibandingkan kayu berharga murah dengan durabilitas rendah. Oleh karena itu, kayu Bengkirai Kalimantan menjadi pilihan ideal sebagai bahan konstruksi, baik untuk penggunaan dalam ruangan (indoor) maupun luar ruangan (outdoor).Kayu Bengkirai merupakan salah satu pilihan kayu kelas satu yang ideal bagi pecinta interior kayu, dengan harga yang tetap terjangkau. Untuk mendapatkan kayu Bengkirai berkualitas tinggi dan asli dari Kalimantan, Anda bisa menemukannya di Central Kayu Indonesia.
Segera konsultasikan proyek bangunan kayu impian Anda dengan Central Kayu Indonesia sekarang!